DUNIA REPOT KARENA FLU BABI

Posted by SMAN 1 BANDAR LAMPUNG Jumat, 16 Oktober 2009, under | 1 komentar
Dunia Direpotkan Serangan Flu Babi
Oleh Republika NewsroomRabu, 29 April 2009 pukul 09:02:00
LONDON - Kasus flu mematikan babi dikukuhkan di Selandia Baru dan Israel, sementara PBB telah memperingatkan Bahwa Penyebaran virus ini tidak bisa dibatasi.
Amerika Serikat, Kanada, Inggris dan Spanyol mengukuhkan kasus ditemukan di wilayah mereka, tapi belum ada korban meninggal di luar Meksiko, tempat virus flu babi pertama kali dilaporkan.
Meksiko telah menaikkan jumlah kematian yang mungkin disebabkan oleh virus tersebut menjadi 152 orang, dan tersangka penderita virus 1,614 tengah diamati. Tim penyelidik PBB akan Memeriksa laporan-laporan Bahwa peternakan babi menyebabkan virus tersebut.
Badan kesehatan PBB, WHO, mengatakan, flu disebarkan melalui Penularan dari manusia ke manusia, tapi tidak menganjurkan Pembatasan perjalanan atau pun penutupan perbatasan.
Komisaris Kesehatan Uni Eropa Androulla Vassiliou mengatakan, dia tidak Melihat "membatasi alasan perjalanan".
Jurubicara WHO Gregory Hartl mengatakan, pekerjaan tengah berlangsung untuk menghasilkan vaksin, tapi biasanya akan Berjalan lima hingga enam bulan sebelum bisa beredar di pasar komersial.
Para pakar kesehatan mengatakan, virus yang berasal dari jenis yang sama seperti yang menyebabkan Musiman Wabah pada manusia, tapi juga Memuat bahan genetik dari versi-versi yang biasa menjangkit flu babi dan burung.
Mahasiswa terjangkit
Di Selandia Baru, Menteri Kesehatan Tony Ryall mengukuhkan Bahwa sedikitnya mahasiswa yang Bepergian ke Meksiko menderita flu burung.
Pasien pertama di Israel dikukuhkan menderita flu babi, seorang pria usia 26 tahun yang baru-baru ini pulang dari Meksiko. Dia dilaporkan mengalami pemulihan.
Dikukuhkan sebanyak 50 kasus terjadi di Amerika Serikat dan enam di Kanada. Dua kasus flu babi dikukuhkan di Inggris dan dua di Spanyol.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, mengirimkan tim untuk menyelidiki tudingan Bahwa berskala industri peternakan babi di Meksiko Merupakan sumber berjangkitnya flu babi pada manusia.
Veteriner Kepala lembaga tersebut, Joseph Domenech, mengatakan kepada BBC Menyatakan Bahwa warga desas-desus yang jatuh sakit bulan lalu di dekat peternakan babi Intensif itu mendorong untuk BERTINDAK.
Dalam Konferensi pers WHO, pejabat senior lembaga itu, Keiji Fukada mengatakan, kini saat yang Mendesak bagi semua negara untuk Memeriksa rencana kontigensi untuk menangani mereka Kemungkinan pandemi terjadi. -- ahi

Babi flu berpotensi Berkembang di Indonesia
Selasa, 28 Mei 2009 17:33 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Flu babi yang berpotensi menular ke manusia Berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan KEGANASAN flu babi Meksiko Flu Unggas di bawah yang telah mewabah di Indonesia.
Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu sebenarnya sudah Lazim babi. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau klasik H1N1 tidak berbahaya. "Tipe H1N1 Sebagai Meksiko yang dikenal sekarang flu babi inilah yang menggila," katanya di Surabaya, Selasa (28 / 4).
Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Meksiko tipe H1N1 GABUNGAN diduga kuat flu Unggas, flu babi, dan flu manusia. Kemungkinan virus berubah di tubuh babi.
"Sejak 2005, saya sudah melontarkan Hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali Mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, Sebagian kalangan masih menentang, "ujarnya.
Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama Mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, Unggas flu tidak bisa langsung ke manusia.
"Secara teoretis, virus di Unggas tidak bisa langsung ke Mamalia seperti manusia. Harus ada perantara lain Mamalia Kemungkinan besar itu dan babi, "katanya.
Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa Adaptasi. "Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus," ujarnya.
Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa menjadi GABUNGAN Berkembang flu babi, flu Unggas, dan flu manusia. "Jika menyimak penjelasan di AS, ada Kemungkinan reassortan (penyusunan ulang)," ujarnya.
Jika hal itu terjadi, tidak tertutup flu babi Kemungkinan bisa Berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. "Sejak flu Unggas merebak, saya sudah mengemukakan Pentingnya Menata ulang peternakan," tuturnya.
Namun, di sisi lain, KEGANASAN Meksiko tipe H1N1 tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1,500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. "Virus ini cepat Menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 Menyebar lambat. Namun, daya rusaknya amat tinggi, "ujarnya.
Kurang dari sebulan, Meksiko tipe H1N1 sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. "Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur Sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana, "ujar Nidom.
RAZ

Selasa, 28/04/2009 12:32 WIB

8 Langkah RI Antisipasi Flu Babi
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Pemerintah Menetapkan langkah Delapan babi Antisipasi Menghadapi flu yang mematikan. Langkah Antisipasi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Depkes RI tersebut bertujuan demi menyusupnya Mencegah Virus H1N1 ke Indonesia.
Langkah Antisipasi ini diumumkan oleh Menkes Siti Fadilah Supari dalam sesi keterangan pers di Kantor Depkes RI, Jakarta, Selasa (28/4/2009). Pelaksanaan langkah Antisipasi ini melibatkan pula jajaran Departemen Perhubungan RI dan Departemen Perdagangan RI.
Delapan langkah itu adalah:
1. Mengoperasikan Alat Pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional. Deteksi ditujukan pada penumpang yang baru datang dari perjalanan luar negeri, khususnya Singapura, Amerika Utara, Meksiko dan Selandia Baru.
2. Kepada warga yang hendak Bepergian ke luar negeri, diberikan panduan prosedur Menghindari Kemungkinan tertular flu dari babi.
3. Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 RS se-Indonesia.
4. Revitalisasi 100 RS Rujukan flu burung dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada.
5. Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus H1N5 (flu burung).
6. Simulasi penanggulangan endemik influenza secara luas. Sejauh ini sudah simulasi digelar di Bali dan Makassar.
7. Pengadaan obat tamiflu yang dilaporkan mampu menanggulangi virus H1N1. Tamiflu adalah obat yang dibuat untuk penanggulangan flu burung.
8. Penyebaran informasi secara masif pada masyarakat mengenai tata cara mengenali dan Menghindari flu babi.
(lh / NRL)

27/04/2009 - 11:48
Hindari Flu Babi dengan Hidup Sehat!
Yayat Cipasang
INILAH.COM, Jakarta - Flu Babi alias H1N1 Flu babi atau setidaknya sudah menewaskan 68 orang di Meksiko. Pandemi Flu Babi juga telah menyebarkan ke Amerika Serikat.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia WHO sudah Menyatakan pandemi Flu Babi sudah berada di level 6 alias pandemi global.
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, Sp.P., MARS kepada wartawan di Makassar, Sabtu (25 / 4), pemerintah enam langkah untuk Melakukan kesiapsiagaan Mencegah H1N1.
Enam langkah itu adalah:
1. Mengumpulkan data dan kajian ilmiah tentang penyakit ini dari berbagai sumber, 2. Berkoordinasi dengan WHO untuk memantau perkembangan.
3. Membuat Surat Edaran Kewaspadaan dini
4. Melakukan rapat koordinasi dengan para kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di seluruh Indonesia untuk Meningkatkan Kewaspadaan
5. Berkoordinasi dengan Badan Litbangkes Kemungkinan untuk pemeriksaan spesimen, dan (6) berkoordinasi dengan Departemen Pertanian dan Departemen Luar Negeri untuk merumuskan langkah-langkah penanggulangan Tindakan.
Tjandra mengatakan, penyakit flu babi influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada Kemungkinan Penularan antar manusia.
Penyakit ini secara umum mirip dengan influenza (Influenza Like Illness-ILI) dengan gejala Klinis seperti demam, Batuk pilek, lesu, Letih, Tenggorokan nyeri, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.
"Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A, "ujar Tjandra.
Menurut Tjandra, cara Penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3-5 hari. Masyarakat diimbau untuk Mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung.
"Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, Menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu adalah tahap awal flu Menghindari babi," ujar Tjandra. [L1]

One Response to "DUNIA REPOT KARENA FLU BABI"

  1. SMAN 1 BANDAR LAMPUNG Says:

    Buatlah kesimpulan tentang flu babi dalam 250
    kata dan kirik ke e-mail:smansa.bandarlampung@yahoo.co.id